Selamat Datang di Guitar Laboratory

Kursus Privat Gitar Elektrik Langsung Bersama Doni Riwayanto, S.Sn di Yogyakarta

Hubungi: doni_riwayanto@yahoo.co.id

atau in box ke account facebook doni riwayanto

Doni Riwayanto adalah seorang instruktur gitar elektrik yang telah berpengalaman lebih dari 7 tahun mencetak gitaris-gitaris muda handal.

Selain sebagai instruktur gitar juga aktif menulis buku, artikel, maupun sillabus pengajaran musik.

Beberapa buku telah diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama. Salah satu bukunya merupakan best seller buku musik di Gramedia Pustaka Utama. Berjudul “Gitar Elektrik - Teknik Dasar dan Aplikasi” serta “Mainkan Lead Guitar - Manuver-manuver aplikatif dalam permainan lead guitar elektric”.

Mendapatkan gelar Sarjana Seni Musik dari Institut Seni Indonesia dengan tugas akhir berjudul "ANALISIS MUSIKOLOGIS FENOMENA POLYCHORDAL DALAM POLA PENEMPATAN ARPEGGIO SEPTIM TERHADAP AKOR-AKOR SUPERIMPOSE (Sebuah Studi Improvisasi Jazz Untuk Instrumen Gitar).





18 July 2011

Boys Band dan Girl Band Indonesia

Boys Band dan Girl Band Indonesia


Akhir2 ini banyak bermunculan Boys Band atau Girl Band Indonesia. Sebut saja Smash, S9B, SNG Star, untuk Boys Band. Serta 7icon, Cherrybell, untuk Girls Band.

Tanggapan masyarakat beragam. Mulai dari membandingkannya dengan Boys Band dan Girls Band korea yang dianggap sebagai kiblatnya, kemudia Boys Band dan Girls Band indonesia dicap sebagai tak kreatif tidak musikal dan seterusnya. Tanggapan lain ada yang membela mereka dengan unkapan: Jangan menghujat kreatifitas mereka, belum tentu sang penghujat bisa berbuat lebih baik.

Tanggapan saya:

Sejak dahulu kala, dunia musik pop itu dunia bisnis, bukan dunia seni.
tak perlu berbicara musikalitas dan kreatifitas di area tersebut karena bukan tempatnya.

Musik pop sejak dahulu kala merupakan reproduksi atas karya sebelumnya yang telah terbukti diterima masyarakat. Tak perlu berbicara indonesia meniru korea, korea meniru amerika, amerika bisa jadi mencuri inspirasi dari indonesia atau afrika selatan.

Sebuah gantungan kunci produksi kasongan bantul, begitu terbukti laris di pasar, langsung direproduksi di seluruh indonesa dan mungkin dunia. Begitu pula sebaliknya. Sebuah kalung menarik produksi thailand yang terbukti laris manis, tak lama kemudian kita bisa menemukan tiruannya di kasongan bantul.

kata kuncinya adalah: industri, komodifikasi, dan reproduksi.

Begitu pula dengan musik pop.

Tak perlu menghujat musikalitasnya yang memang ancur, atau menghina kreatifitasnya yang sesungguhnya jiplakan.

Namun sebaliknya, tak perlu juga memuja-muji kreatifitasnya. Kalo keterampilan (skillnya) boleh lah dipuji kalau memang pantas dipuji.

Kesimpulannya:

tak perlulah menghujat dan banding membandingkan,
tak perlulah berbicara kreatifitas dan musikalitas.

Cukup nikmati saja,
seperti halnya anda menikmati samphoo anti ketombe atau fast food.